Beranda » Home » Rakyat-lah Yang Seharusnya Berkuasa

Rakyat-lah Yang Seharusnya Berkuasa


Aku mengenal namanya lewat untaian cerita sejarah panjang nenek moyang. Aku mengenal namanya lewat kebanggaan kejayaan di masalalu. Agung dalam bekerja, senyum dalam bertutur sapa, gotong royong dalam bersosial, bijaksana dalam berpetuah dan bermoral. Nama besar itu kian berjalannya waktu termakan oleh jaman, Merosotnya pendidikan moral dan mengglobalnya pergaulan kian meredupkan kejayaan. Gemah ripah nya yang menjadi salah satu jatidiri bangsa semakin hilang diterpa masuknya globalisasi. Masyarakat bukannya bersedih hati tetapi malah berbangga diri dengan hilangnya jati diri. negeri yang pemimpinnya penuh wibawa dan bijaksana.

Yah.. begitulah Indonesia saat ini, yang dahulu dikenal nusantara. Negeri yang pada kenyataannya rakyat masih menjadi bahan untuk politisasi. Negeri yang sekian lama mengagungkan rakyat adalah yang berkuasa tetapi prakteknya malah menjadi objek sengsara. Kedewasaan seharusnya terbentuk di negeri penuh kedamaian ini, Kerukunan seharusnya terjalin Indah dalam satu kesatuan. namun, bisa dilihat sendiri, para penguasa bertindak sesuka hatinya menjulurkan lidah untuk mengobral janji demi kemenangan kepentingannya.

Alih-alih pro dengan rakyat, mengekang hawa napsunya sendiri saja mereka tidak bisa. Alih-alih memperjuangkan hak rakyat, selama mereka masih menjadi sosok yang ambisius pada kepentingan niscaya rakyat akan tetap menjadi objek penindasan. Negeri yang dbilang Berdemokrasi, Kini tercederai oleh kepentingan partai yang mengumbar sandiwara. Rakyat menjadi obyek permainan para elit politik, seolah nampak jelas, mana yang menjadi lakon pemberani, pengecut, bebal, dan pengecut. Yah merekalah para politisi, dengan mulutnya mereka mengatasnamakan kepentingan rakyat. Dengan akal pikiran tak sehatnya mereka mengatasnamakan membela rakyat.

Asal tau saja rakyat ini tanpa kalian bisa mandiri, rakyat ini tidak perlu dibela oleh kalian para pecundang yang haus kekuasaan. Cukuplah bagi kami Allah yang membela kami. Cukuplah bagi kami Allah yang menyelamatkan diri kami dari penindasan yang kalian lakukan. Selama kalian para politisi terus menutupi kebenaran walaupun kalian berdalih menggunakan agama, tetap saja kalian tidak akan mendapatkan apa-apa.

Kotoran walaupun di bungkus dengan permata dan dihias denganperhiasan semahal apapun tetap saja ia hanya dinilai sebagai kotoran. Rakyat tidak akan terpedaya oleh janji kalian.


monggo di coment